papanoyt:: ayo pilih content yang ada di bawah ini di jamin gak nyesel..

Minggu, 10 April 2011

KEBUTUHAN SISWA KELAS TINGGI YANG BERKAITAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS


KEBUTUHAN SISWA KELAS TINGGI  YANG BERKAITAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS
Dalam jangka waktu hampir dua dekade ke belakang, para ahli pendidikan telah meluncurkan beragam terobosan inovatif  pengembangan program-progaram kependidikan yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar di sekolah. Tidak hanya kurikulumnya saja yang terus menerus mengalami revisi, sumber daya pengajarnyapun tak henti di-up grade sebagai salah satu persyaratan peningkatan kualitas pendidikan. Tak ketinggalan untuk level  tingkat pendidikan dasar, dalam hal ini sekolah dasar, tempat dimana setiap anak memulai proses belajar formalnya. Namun demikian dalam hal pengambangan media belajar di sekolah dasar masih terbilang konservatif dan kurang berkembang sehingga pola pembelajaran terkesan monoton dan membosankan bagi para siswa. Media elektronik audio visual kiranya bisa dijadikan salah satu alternatif pilihan media belajar dengan hararapan mampu memperbaiki dan membantu peningkatan kualitas hasil belajar siswa di Sekolah Dasar untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
Media pembelajaran adalah sarana yang membantu para pengajar. Ia bukan tujuan sehingga kaidah proses pembelajaran di kelas tetap berlaku. Pengajar juga perlu sadar bahwa tidak semua anak senang dengan peragaan media. Anak-anak yang peka dan auditif mungkin tidak banyak memerlukannya tetapi anak yang bersifat visual akan banyak meminta bantuan media untuk memperjelas pemahaman bahan yang disajikan.
Jenis media yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran materi IPS diantaranya :
(1)    Hal-hal yang bersifat visual, seperti bagan, matrik, gambar, flip chart, flannel, data dan lain-lain;
(2)    Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset;
(3)    Suara yang disertai visualisasi (audio-visual) seperti tayangan televisi, film, video, dan sebagainya;
(4)    Hal-hal yang bersifat materil, seperti model-model, benda contoh dan lain-lain;
(5)    Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran, dan lain-lain;
(6)    Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur;
(7)    Peristiwa atau ceritera kasus yang mengandung dilema moral.

Apa yang diamanatkan dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tertulis bahwa tujuan pendidikan di negara kita adalah dalam rangka mengembangkan potensi diri bagi setiap peserta didiknya maka septutnyalah jika semua yang berkecimpung didunia pendidikan baik yang berperan sebagai pendidik, guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur ataupun anggota masyarakat lain  yang menunjang  penyelenggaraan pendidikan berupaya untuk dapat mewujudkan cita-cita tersebut.
Berbagai upaya pengembangan dan inovasi serta renovasi dilaksanakan untuk memperbaiki program dan sistem pendidikan yang telah ada, sementara itu keberhasilan jug memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang mendukung seperti adanya murid sebagai input pendidikan, perubahan kurikulum, pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kependidikan, pengadaan berbagai buku paket dan sumber bacaan yang memadai, penyediaan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan perkembngan jaman, pengalokasian waktu belajar secara porposional, serta pemberiaan anggaran operasional pendidikan yang mencukupi (Suryadi dan Mulyana, 1993).
Pengimplementasian kurikulum terus mengalamii perubahan seiring tuntutan globalisasi di dunia pendidikan. Menurut Karmaga (2002) penggunaan media belajar yang berteknologi, bukan berarti mengganti media belajar yang sudah ada tetapi secara kesinambungan mengembangkan media belajar yang sudah ada ditunjang dengan media elektronik dan audio visual untuk memperkuat media belajar konvensional.
Penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran memberikan dua manfaat yaitu bagi pengajaran dan pembelajaran yaitu berfungsi sebagai alat bantu pengajaran yang membantu guru dalam penyelenggaraan pembelajaran yang lebih efisien, sehingga pengelolaan pembelajaran akan berjalan lebih efektif. Fungsi lain yaitu untuk mengambil alih ceramah guru ketika menjelaskan suatu materi ajar dalam pengelolaan KBM.
Peranan penggunaan audio visual yang kedua yaitu dalam pembelajaran. Media ini dapat melatih siswa belajar secara efisien karena audio visual bisa merangsang daya fikir siswa dan mengstimulus siswa untuk berfikir kritis.
Media audio visual memberikan sejumlah manfaat bagi proses belajar mengajar. Manakala media ini digunakan dengan tepat guna, media ini mampu menarik perhatian, menantang untuk dilihat, dan memberikan stimulus kerja pada otak. Informasi verbal hanya berfungsi sebagai suplemen namun media ini sekaligus dapat mengurangi informasi verbal yang dibutuhkan, hanya saja penggunaanya harus tepat disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar.
Beberapa media belajar audio visual yang dapat digunakan dalam program pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
1.      Rekaman, Pita Filem dan Filem
Perpaduan antara rekaman dan pita filem adalah alternatif media belajar yamg lebih baik dari pada hanya gambarnya saja karena memiliki dimensi auditor tambahan terhadap hasil pengamatan siswa. Namun sebuah filem akan lebih baik lagi  karena filem melibatkan gambar bergerak sehingga akan melibatkan banyak sensor dalam diri siswa.

2.      Video
Penggunaan vidio sama baiknya dengan penggunaan filem sebagai media belajar. Hanya saja, video memiliki satu kelebihan dimana video dapat dibuat sendiri oleh siswa dan gurunya.

3.      Televisi
Televisi dapat dijadikan sumber informasi pada mata pelajaran IPS. Bayak acara televisi menayangkan program-program kebudayaan, sejarah, geografi dan habitat mahluk hidup dari berbagai negara. Menonton rekaman  tayangan televisi dikelas bisa memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama menonton kejadian untuk didiskusikan.

4.      Komputer
Media ini memiliki prospek arah pengembangan yang lebih luas secara bertahap komputer dapat dikembangkan untuk meliputi media belajar yang sudah ada dengan mengaplikasikan berbagai macam sofware dan program aplikasi serta menambahkan beberapa hardware sesuai kebutuhan, sehingga guru tinggal meningkatkan keterampilan dan kecakapannya dalam menggunakan teknologi canggih ini,

5.      Internet
Internet merupakan jaringan global yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk didalamnya jaringan lokal. Situs dalm internet dapat digunakan sebagai media belajar, sumber informasi dalam pembelajaran IPS yang sangat bermanfaat bagi guru dan siswa.



Media elektronik audio visual mampu memberikan manfaat lebih untuk meningkatkan daya serap dan hasil belajar siswa, terutama dalam pembelajaran IPS, karena media audio visual memiliki dua dimensi sensorik yang berintegrasi dalam waktu yang bersamaan untuk dapat memperluas berbagai pengalaman siswa ketika dihadapkan pada suatu rangsangan.
Bagaimanapun juga , media belajar apapun yang dipilih oleh guru, belum tentu mencakup semua tujuan pembelajaran yang seharusnya dicapai jika dalam pemilihan media belajar tidak disesuaikan dengan kebutuhan. Karenanya sebelum guru memutuskan penggunaan media belajar alangkah baiknya mengkaji kembali tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai.



















DAFTAR PUSTAKA

1.      Effendi Ridwan, Drs. M.Ed., Sapriya, Dr.M.Ed., Maftuh Bunyamin, Dr. M.Pd.MA.2007. “PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS SD PJJ S1-PGSD”.pdf ebook.
2.      Ali, Mohamad 1984 Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung; CV Sinar Baru
3.        Kamarga, Hanny 2002. Belajar Sejarah melalui e-Learning. Jakarta; Inti Media
4.      Depdiknas 2006. Kurikulum 2006. Jakarta; Dirjen Dikdasmen.
5.        Depdiknas 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta; Dirjen Dikdasmen.
6.      http://nanasumarna11a.blogspot.com/2011/03/asyiknya-belajar-menggunakan-media.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar